Kertas photo memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari perkembangan photografy itu sendiri. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah kertas photo:
Abad ke-19: Pada awal abad ke-19, photografy masih dalam tahap awal perkembangannya. Pada saat itu, proses pencetakan menggunakan bahan seperti plat tembaga atau kaca. Namun, permintaan akan media yang lebih praktis dan murah untuk mencetak photo semakin meningkat.
1850-an: Pada pertengahan abad ke-19, photographer mulai mencoba menggunakan kertas sebagai media cetak photografy. Proses pencetakan menggunakan kertas pertama kali dikembangkan oleh photographer Prancis yang bernama Louis Désiré Blanquart-Evrard pada tahun 1851. Blanquart-Evrard berhasil mengembangkan metode pencetakan albumen, yang melibatkan penggunaan campuran putih telur untuk menempelkan lapisan sensitif ke kertas.
1860-an: Pada dekade ini, metode pencetakan albumen semakin populer di kalangan photographer. Albumen adalah jenis kertas yang dilapisi dengan lapisan sensitif yang terbuat dari putih telur, garam, dan perak nitrat. Metode ini memungkinkan pembuatan cetakan photo dengan kualitas yang baik.
1880-an: Pada tahun 1880-an, teknologi kertas photo terus berkembang. Proses pencetakan dengan menggunakan kertas gelatin mulai diperkenalkan. Kertas gelatin lebih praktis daripada albumen karena tidak memerlukan penggunaan putih telur. Sebaliknya, kertas dilapisi dengan lapisan sensitif yang terbuat dari gelatin yang diisi dengan garam perak.
Abad ke-20: Pada abad ke-20, perkembangan teknologi kertas photo terus berlanjut. Kertas photo menjadi lebih mudah digunakan dan tersedia dalam berbagai ukuran. Pada tahun 1930-an, photographer juga mulai menggunakan kertas RC (Resin Coated), yang merupakan kertas photo dengan lapisan resin yang melindungi gambar dari kerusakan fisik.
Era digital: Dengan munculnya photography digital, penggunaan kertas photo secara tradisional mulai berkurang. photography digital memungkinkan photo untuk ditampilkan dan dibagikan melalui layar komputer atau perangkat elektronik lainnya. Namun, banyak orang masih menghargai cetakan fisik dan penggunaan kertas photo sebagai bentuk dokumentasi dan penyimpanan memori.
Pada saat ini, kertas photo masih digunakan oleh photographer profesional dan amatir, meskipun dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan era sebelumnya. Terdapat juga berbagai jenis kertas photo yang tersedia, dengan berbagai tingkat kekuatan, tekstur, dan warna, yang dapat mempengaruhi hasil akhir gambar.
Makanya E-Famz jangan lupa untuk menggunakan kertas photo dari E-print, agar kalian mendapatkan hasil cetak photo yang sempurna.